Pasangkayu – Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, masih terasa membekas di memori publik oleh kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum pejabat ASN Pemkab Pasangkayu dengan golongan eselon, terhadap bawahannya.

Meskipun telah berdamai, pelaku diduga masih menduduki jabatan strategis di pemerintahan, hal mencerminkan lemahnya penegakan disiplin ASN di lingkup Pemkab Pasangkayu.

Kasus ini telah memicu reaksi dari masyarakat dan pihak terkait, yang menuntut agar pelaku dihukum dan tidak lagi menduduki jabatan strategis.

Namun, hingga saat ini, tidak ada tindakan yang signifikan dari pemerintah daerah untuk menindak pelaku.

Ikatan Jurnalis Pasangkayu (IJP), menilai kejadian tersebut mencerminkan lemahnya penegakan disiplin ASN di Pasangkayu dan Sulawesi Barat pada umumnya telah menjadi sorotan masyarakat.

“Banyak yang menganggap bahwa hal ini dapat memicu terjadinya kasus-kasus serupa di masa depan, apabila tidak ada sanksi yang tepat dan akan merusak citra pemerintahan daerah,” terang pengurus IJP

Oleh karena itu, pengurus IJP menilai diperlukan tindakan yang tegas dan transparan dari pemerintah daerah untuk menindak pelaku dan memperkuat penegakan disiplin ASN.

“Masyarakat berhak mengetahui apa yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menangani kasus ini dan memastikan bahwa hal serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari,” tegasnya. (TIM IJP)