BARRU,SUARABANGSAINDONESIA—Wakil Bupati Barru, Dr. Ir. Abustan A. Bintang, M.Si, secara resmi membuka Konferensi Kabupaten (Konfercab) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Barru yang digelar di Baruga Singkeru Adae, Selasa (8/7/2025).
Kegiatan ini menandai momentum penting bagi pers dunia di Barru yang pertama kalinya menyelenggarakan konferensi tingkat kabupaten.
|
Dalam sambutannya, Wabup Abustan menyampaikan penghargaan dan selamat kepada jajaran PWI Barru atas terselenggaranya Konfercab I. Ia menyebut peran media sangat strategis, terutama dalam menyampaikan informasi yang konstruktif dan edukatif kepada masyarakat.
|
“Media tidak hanya sebagai penyampai berita, tetapi juga menjadi bagian penting dalam pembangunan. Melalui pemberitaan yang berimbang dan membangun, potensi-potensi daerah kita dapat dikenal lebih luas, bahkan hingga tingkat nasional dan internasional,” ujarnya.
|
Wabup Abustan menekankan pentingnya sinergi antara media dan unsur-unsur lainnya dalam konsep kolaborasi multipihak atau Pentahelix. Model ini mencakup lima elemen utama: Pemerintah, Akademisi, Pelaku Usaha, Komunitas, dan Media.
|
“Dalam pembangunan daerah, media menjadi salah satu elemen penting dalam Pentahelix. Selain berfungsi sebagai penyampai informasi, media juga berperan dalam kontrol sosial dan membangun kesadaran masyarakat,” terang Wabup.
|
Ia mencontohkan penerapan model Pentahelix dalam berbagai sektor seperti pengembangan pariwisata, pengelolaan bencana, hingga peningkatan ekonomi kreatif. Media, menurutnya, dapat menjadi jembatan yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk mendorong perubahan yang positif.
|
Lebih lanjut, Wabup menyebut sejumlah potensi lokal Barru yang dapat diangkat dan dipublikasikan secara luas oleh media, seperti kerajinan olahan kolang-kaling di Desa Bulo-Bulo, pengembangan budidaya nanas di Desa Janganjangan, serta keindahan wisata alam Air Terjun di Desa Kamiri.
|
Tak hanya potensi ekonomi dan pariwisata, Wabup juga menyinggung warisan budaya Kabupaten Barru, seperti Naskah La Galigo yang naskah aslinya ditulis di Desa Pancana, Kecamatan Tanete Rilau, dan kini tersimpan di Belanda.
|
“Saya mengajak rekan-rekan media untuk terus bersinergi, mengangkat potensi Barru, baik dari sektor kerajinan tangan, pertanian, wisata, maupun budaya. Bersama-sama, kita bisa menjadikan Barru dikenal luas sebagai daerah yang kaya potensi dan sejarah,” tutupnya.





